Cara Hitung Persen
Tentang Kalkulator Persen
Alat kalkulator persen ini bisa kamu gunakan untuk menghitung persen secara otomatis untuk berbagai macam keperluan, misalnya seperti menghitung diskon, menghitung perubahan nilai, dll.
Ada 4 versi kalkulator persen yang bisa kamu gunakan, yaitu:
Berikut adalah penjelasan dan contoh dari masing-masing versi perhitungan.
Versi ini bisa kamu gunakan untuk menghitung perkalian persen dengan nilai tertentu, misalnya seperti menghitung diskon harga.
Jika harganya Rp 200.000 dan mendapatkan diskon 20%, berapa besar nilai diskon yang didapatkan?
`20/100 xx 200000 = 40000`
Karena mendapatkan diskon sebesar Rp 40.000, maka harga yang harus dibayarkan adalah: Rp 200.000 - Rp 40.000 = Rp 160.000.
Mencari Persen dari Pecahan
Kalkulator ini bisa kamu gunakan untuk menghitung nilai persen dari sebuah pecahan atau mengubah pecahan menjadi persen.
Berapa nilai persen dari `2/3` ?
`2/3 xx 100% = 200/3 % = 66.67%`
Mencari Persen dari 2 Angka
Kalkulator persen ini bisa kamu gunakan untuk mencari nilai persen antara 2 angka, misalnya untuk menentukan nilai persen dari sebuah diskon.
Harga barang adalah Rp 150.000. Kemudian ingin diterapkan potongan harga atau diskon sebesar Rp 15.000.
Berapa persenkah diskon tersebut?
`15000/150000 xx 100% = 1500000/150000 % = 10%`
Jadi, Rp 15.000 merupakan 10% dari Rp. 150.000.
Mencari Perubahan Persentase
Kalkulator persen ini bisa kamu gunakan untuk mencari perubahan persentase antara 2 angka, misalnya seperti menghitung persentase kenaikan keuntungan penjualan.
Bulan lalu, keuntungan penjualan yang didapatkan adalah Rp. 15.000.000.
Bulan ini, ke keuntungan penjualan yang didapatkan adalah Rp. 17.250.000.
Berapakah persentase kenaikan keuntungan penjualan dari bulan lalu ke bulan ini?
`((17250000-15000000)/15000000) xx 100%`
`= (2250000/15000000) xx 100%`
`= 225000000/15000000 %`
Pada bagian ini, contoh perhitungan rasio account payable turnover digambarkan dalam dua cara yaitu perhitungan pembayaran secara tahunan dengan nominal yang konstan maupun pembayaran dengan nominal yang sedikit berbeda pada awal dan akhir tahun, serta perhitungan pembayaran dalam hari, antara lain:
1. Pembayaran dengan nominal yang konstan selama setahun:
Pada 2021, perusahaan ADC melakukan pembelian bahan baku dan persediaan lainnya kepada supplier. Pembelian ini menghabiskan total dana sebesar Rp 650 juta. Pembayaran hutang yang dilakukan sebesar Rp 40 juta dalam satu tahun sehingga perhitungannya:
Rasio perputarang hutang dagang = Total pembelian / Rata-rata hutang usaha
Perhitungan account payable turnover rumus di atas menunjukkan bahwa perusahaan telah membayar sebanyak 16,25 kali selama satu tahun.
2. Pembayaran dengan nominal yang berbeda selama setahun:
Pada 2021, perusahaan ADC melakukan pembelian bahan baku dan persediaan lainnya kepada supplier. Pembelian ini menghabiskan total dana sebesar Rp 650 juta. Pembayaran hutang pada awal tahun sebesar Rp 35 juta, sedangkan akhir tahun sebesar Rp 50 juta dalam satu tahun sehingga perhitungannya:
Rata-rata hutang dagang dalam satu tahun = (Rp 50 juta + Rp 35 juta) / 2
Rasio perputarang hutang dagang = Total pembelian / Rata-rata hutang usaha
Perusahaan ADC melunasi hutangnya dalam periode tersebut sebesar 15,29 kali.
3. Perhitungan pembayaran dalam hari:
Mengacu pada perhitungan di atas, ketika ingin mengetahui pembayaran dalam hari, maka perhitungannya tinggal membagikan 365 hari dengan rasio perputaran hutang (payable turnover ratio):
Perhitungan rasio perputaran hutang dagang dalam hari = 365 / rasio perputaran hutang (payable turnover ratio)
Penggunaan account payable turnover rumus dalam perhitungan tersebut menunjukkan bahwa selama periode tahun tersebut, perusahaan memerlukan waktu sekitar 23,87 hari untuk membayar suppliernya. Apabila dibulatkan, maka pembayaran kepada supplier menjadi 24 hari.
IDXChannel—Bunga 5 persen berapa rupiah? Ketahui cara menghitung bunga sebelum mengajukan pinjaman ataupun kartu kredit untuk mengetahui besaran bunga yang harus dibayarkan ke bank.
Saat hendak mengajukan kredit, nasabah akan mencari tahu besaran bunga yang ditetapkan perbankan untuk mendapatkan bunga terendah. Terlebih jika pinjaman yang diajukan adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Semakin besar bunga KPR, semakin besar biaya yang harus dibayarkan kepada bank tiap bulannya. Apalagi jika nasabah memilih tenor angsuran hingga 10 tahun lebih. Demikian juga dengan kredit pembelian motor atau barang elektronik.
Semakin rendah bunga yang harus dibayarkan tiap bulan, nasabah akan semakin senang dan mempertimbangkan untuk mengambil cicilan. Sebaliknya, semakin besar bunga, semakin enggan nasabah mengambil kredit.
Oleh sebab itulah, penting bagi siapa pun yang telah terdaftar sebagai nasabah untuk mengetahui konversi bunga pinjaman yang umumnya dipatok dalam persentase, ke dalam rupiah.
Rumus menghitung persentase sebenarnya cukup sederhana. Misalnya, untuk mengetahui berapa 5 persen dari Rp100.000, maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut.
Rp100.000 x 0,05 = Rp5.000, atau Rp10.000 x 5 : 100 = Rp5.000
Persentase adalah pembagian per 100, sehingga bila diubah ke desimal, 5 persen berubah menjadi 0,05. Lalu bagaimana cara menghitung persentase bunga dalam skema pinjaman?
Perlu diingat, rumus perhitungan persentase bunga ke dalam pinjaman perbankan atau lembaga keuangan lainnya, akan berbeda dengan perhitungan persentase sederhana di atas. Karena perbankan menghitung bunga sesuai besaran dan lama angsuran.
Misalnya seorang nasabah mengajukan pinjaman Rp300 juta untuk pembelian rumah dengan bunga fixed rate sebesar 5% per bulan. Lama angsuran yang dipilihnya adalah 10 tahun, atau 120 bulan.
Maka untuk menghitungnya, harus ditentukan dulu cicilan pokok dan cicilan bunga per bulannya, dengan rumus:
(Cicilan Pokok) Rp300.000.000 : 120 = Rp2.500.000 (Bunga/bulan) Rp300.000.000 x 5% x 10 : 120 = Rp1.250.000Total cicilan KPR per bulan = Rp2.500.000 + Rp1.250.000 = Rp3.750.000
Jadi bunga 5 persen yang dibayarkan oleh nasabah dari total pinjaman Rp300 juta dengan angsuran 10 tahun adalah Rp1,25 juta tiap bulan.
Perhitungan bunga ke rupiah ini juga bermanfaat untuk mengetahui keuntungan yang didapat dari investasi tabungan, deposito, dan surat berharga. Namun perhitungannya tentu berbeda dengan rumus perhitungan bunga pinjaman.
Itulah penjelasan singkat tentang bunga 5 persen berapa rupiah yang bermanfaat untuk menghitung bunga pinjaman ataupun bunga investasi. (NKK)